BAGAIMANA DENGAN ORANG MISKIN ??

Senin, 16 Agustus 2010 | |

" Jangan anggap remeh kutil dimata, karena bisa menjadi kanker mata...jika terkena sakit TBC segera berobat, kalau terlambat bisa fatal...selama hamil periksakan kandungan secara rutin untuk mengantisipasi timbulnya masalah terhadap janin, misalnya hidrocephalus...."

Narasi di atas sering kita jumpai muncul di layar televisi, baik pagi, siang, sore, malam atau bahkan di saat sahur. Memang narasi di atas merupakan bentuk sebuah iklan layanan kesehatan yang isinya menganjurkan agar masyarakat selalu perhatian terhadap kesehatan. Menyarankan bagaimana masyarakat agar tidak menganggap remeh terhadap gangguan kesehatan bahkan yang terkecil pun. Intinya mencegah itu lebih baik daripada berobat.

Namun sepertinya sasaran iklan di atas lebih ditujukan untuk masyarakat yang berduit saja. Masyarakat yang berada dalam kondisi kekurangan seperti tidak begitu tersentuh. Hal ini terlihat seperti di dunia nyata, bahwa masyarakat miskin selalu sulit untuk mendapatkan layanan kesehatan yang memadai. Baik dari penyedia layanan kesehatan milik pemerintah ataupun swasta. Memang ada layanan kesehatan khusus buat masyarakat kurang mampu, tetapi mereka tetap saja selalu berhadapan dengan administrasi yang berbelit-belit. Entah apakah memang prosedurnya demikian atau memang disengaja demikian.

Bahkan di akhir tayangan iklan terdapat slogan yang mirip dengan slogan sebuah produk jamu yang diutarakan oleh seolah sosok yang dikenal masyarakat umum " orang pintar berobat sebelum terlambat..." Memang slogan tersebut benar, tetapi tidak tepat untuk semua lapisan masyarakat. Terutama masyarakat yang tidak mampu. Sebenarnya secara halus, slogan tersebut sama artinya dengan " jangan sakit kalau tak ada duit...."

0 komentar: